Tahun 1981 ; Pertobatan adalah kata penting bagi seorang Kristen, dan itulah yang saya alami pada bulan Juli 1981.
Hidup dalam kegelapan dosa, mulai dari perkelahian hingga berbagai tindakan tak terpuji lainnya. Puji Tuhan, karena kemurahan-Nya, Tuhan menjamah dan mengubah hidup saya yang dulu gelap. Di tahun yang sama, Tuhan menempatkan saya melayani di lingkungan dunia anak-anak yang tidak pernah saya sukai. Sebagai orang yang kasar saya tak bisa ramah pada anak-anak, sebagaimana yang saya alami ketika masih anak-anak, dikasari oleh yang lebih tua. Melayani di sekolah minggu sungguh sebuah realita yang tak pernah terbayangkan. Aneh tapi nyata, mungkin itu judul yang pas atas pengalaman ini.
Terus melayani di sekolah minggu, diberbagai kelas; kecil, besar, tunas, tahun 1984 Tuhan bermurah hati memakai saya untuk juga melayani remaja, dan kemudian pemuda. Terus melayani di komisi remaja, pemuda, dari berbagai gereja. Lalu dari kampus ke kampus, hingga akhirnya dari kantor ke kantor, dalam persekutuan karyawan. Juga melayani di berbagai retret, seminar, hingga KKR. Tuhan bawa saya melayani diberbagai bidang dan lokasi diseantero Jabodetabek, juga Medan.
Tahun 1987 ; pada tanggal 3 Oktober, Tuhan mempersatukan saya dengan kekasih yang sama-sama melayani sekolah minggu, yaitu Greta Mulyati DS. Sebagai sesama pelayan Tuhan, kami terus bersama melayani hingga saat ini. Sekarang kami diberkati dengan 3 anak-anak yang menyenangkan,
Kezhia Bianta (13.08.88), mengambil kuliah jurusan musik yang memang digemarinya. Kini dia telah menyandang S1 dari UPH. Mengajar musik, vocal, dan menggumuli kemungkinan melanjut ke S2 musik. Kini Kezhia telah meluncurkan Album perdananya; Hidupku Anugerah MU, produksi Blessing Record. Dari 10 lagu dalam CD, 7 lagu adalah karya ciptanya. Di Gereja aktif melayani sebagai Pemimpin Punjian (WL) dan melatih Paduan Suara anak. Dia menguasai alat musik piano, dan flute.
Lalu Keithy Dorothy (23.04.90), mengambil kuliah kedokteran, karena terinspirasi ingin melayani orang susah dipedesaan. Saat ini, dia telah menyelesaikan sarjana kedokteran dari UKI, dan tugas prakteknya. Akan menjalani masa intersensif, dan dilanjutkan dengan PTT di daerah. Juga aktif di gereja sebagai guru sekolah minggu, pemuji (singer), dan menguasai alat musik piano.
Yang bungsu Kennan Jonathan (04.07.94),lulus SMA BPK Penabur tahun 2012. Saat ini melanjut ke perguruan tinggi, kuliah di Swiss Germany University, BSD. Kuliah 7 semester di Indonesia dan 1 semester di Jerman. Di Gereja dia aktif melayani sebagai pemusik. Menguasai alat musik, piano, gitar, bass, dan belajar klarinet. Dia rindu suatu waktu menjadi hamba Tuhan, itu pergumulannya. Kiranya Tuhan menolongnya, untuk mempersiapkan dan memperlengkapi diri secara maksimal dalam melayani Tuhan Raja Gereja.
Tahun 1995 ; Dalam menjawab panggilan Tuhan, sebagai seorang wiraswasta, saya melepas bisnis saya yang sedang berkembang, untuk masuk sekolah teologi di STTRII Jakarta. Memperlengkapi diri, untuk melayani sepenuh waktu di ladang baru yang Tuhan percayakan. Kemudian di tahun 2003, istri saya juga melepas pekerjaannya dari posisi Advertising Manager, sebuah majalah nasional. Dan membantu pelayanan saya sepenuhnya, membidani dan membesarkan Tabloid Reformata..
Sekilas karya pelayanan melalui Yayasan yang saya dirikan oleh kemurahan dan untuk kemulian Tuhan :
Tahun 1989 ; Saat masih aktif dibisnis, mendirikan Yayasan Channel of Blessing (COB) bersama Bp. Paul Hidayat, MTh. Bersama rekan-rekan lainnya, melalui yayasan ini kami memberi scholarship bagi mahasiswa teologi yang membutuhkan.
Tahun 1999 ; Dipenghujung kuliah teologi, mendirikan Yayasan MIKA (MIsi Kita BersamA) bersama dengan beberapa rekan sepelayanan. Yayasan ini bergerak untuk misi pendidikan Kristen unggulan di pedesaan, yang sekarang diketuai oleh Bp. Sugihono Subeno. MIKA telah mendirikan Sekolah Kristen Makedonia (SKM), tingkat; PAUD, SDK,SLTPK dan SMUK,di desa Amboyo Inti, Plasma II, Ngabang, Kalimantan Barat. Saat ini (tahun 2002-2014) telah meluluskan 336 Alumni. 187 di Perguruan Tinggi, lulus S1 64 orang, S2 ada 1 orang (beasiswa Pemda, dan biaya pribadi). MIKA sendiri membiayai penuh 69 siswa ke Perguruan Tinggi. Melahirkan 36 S1, 7 masa Sripsi, 26 Kuliah. MIKA Juga mendirikan taman bacaan yang kemudian menjadi PAUD, di Tubangraeng dan Sosok, di Kalimantan barat, dengan rata-rata 50 siswa.
Tahun 2000 ; Mendirikan Yayasan PAMA (Pelayanan Media Antiokhia) yang bergerak dalam pembentukan teologi, khususnya Christian Mindset. Menjangkau penduduk kota. Pelayanan ini dilakukan lewat siaran khotbah secara rutin, sekali seminggu di 42 Radio diberbagai kota, dan 2 TV di Indovision dan Kabelvision. Secara berkala siaran Live di TVRI. PAMA juga telah menerbitkan Tabloid Kristen REFORMATA (sebulan sekali). Berita harian, REFORMATA On Line (www.reformata.com), dan REFORMATA Audio Streaming (reformata.com/radio)
Tahun 2001 ; Mendirikan GPPB (Gerakan Pengabdian Pemuda Bangsa) sebuah LSM bersifat umum dan terbuka untuk pendanaan anak-anak tak mampu, dan pemberian les tambahan secara cuma-cuma dengan menggerakkan para pemuda gereja. Ini dilakukan sebagai gerakan sosial diwilayah perkotaan. Gereja mana saja boleh menjalankannya.
Tahun 2007 ; Sebagai seorang Pendeta, mendirikan dan menggembalakan jemaat Gereja Reformasi Indonesia (sister church Indonesian Reformed Church di Sydney, yang berada dibawah asosiasi Christian Reformed Church of Ausralia). Lagi-lagi, dan terus menerus, hanya karena kemurahan Tuhan, saya dipercaya melayani berbagai denominasi gereja, diberbagai tempat, diseluruh Indonesia. Juga pelayanan diluar negeri, seperti Singapore, Jepang, Australia, Jerman, Belanda, Belgia, dalam KKR maupun Seminar bagi jemaat Indonesia. Bahkan undangan dari umat Kristen di Qatar yang belum bisa dipenuhi karena soal waktu. Sering ke Israel, Mesir, Yordania, dalam perjalanan rohani sekaligus belajar mendalami sejarah dan konteks kekinian Israel, Mesir dan Yordania. Juga perjalanan menapak tilas sejarah 7 gereja di kitab Wahyu, di Turki, Patmos dan Yunani. Tapi yang jelas, bagi saya pelayanan bukan soal digereja apa, atau di kota, atau negara mana, atau berapa kali, tapi soal berita tentang Yesus Kristus yang harus disuarakan dengan benar, bertanggungjawab, dan tanpa kompromi. Dengan sejujurnya, berbanding pelayanan diberbagai tempat di Indonesia, atau luar negeri, pelayanan di Kalimantan (SKM), 2-4 kali setiap tahunnya, memberi nilai khusus yang sangat mendalam dihati saya.
"Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." Ini adalah moto pelayanan saya. Dukung dan doakan pelayanan saya, agar saya tetap setia, tidak menjadi jumawa, tak silau oleh tumpukan harta, apalagi kehilangan arah, dan melenceng dari visi.
Mari melayani DIA, bersama dalam kerendahan hati.
Soli Deo Gloria
Tahun 2019, menjadi akhir perjuangan pelayanan dari seorang hamba Tuhan bernama Pendeta. Bigman Fredore Leonard Sirait Pendeta Bigman Sirait, kini sudah dipanggil pulang oleh sang pencipta. Pendeta Bigman Sirait meninggal pada usianya yang ke-58 tahun di Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Kelapa Gading pada Sabtu (29/06/2019) pukul 20.44 WIB.